Mesin PW1100G buatan Pratt & Whitney untuk A320neo

AVIATREN.com – Pabrikan pesawat Airbus menunda sejumlah pengiriman A320neo, karena ditemukan masalah pada mesin. A320neo yang bermasalah adalah yang menggunakan mesin pasokan Pratt & Whitney. Bahkan, A320neo yang telah dikirim dengan mesin ini juga diminta untuk tidak dioperasikan.

Product Safety Boards yang terdiri atas perwakilan dari Pratt & Whitney dan Airbus memutuskan bahwa “semua pengiriman neo ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.”

Airbus dan Pratt & Whitney bekerja sama erat dan akan terus berkomunikasi hingga operasi kembali normal, dan melanjutkan jadwal pengiriman A320neo.

Selain menunda pengiriman, Airbus juga mengeluarkan peringatan agar semua A320neo dengan mesin Pratt & Whitney agar tidak dioperasikan untuk sementara waktu (grounded).

Tidak disebutkan secara mendetail, permasalahan apa yang dimiliki oleh mesin A320neo buatan Pratt & Whitney.

A320neo dengan mesin Pratt & Whitney diminta Airbus untuk tidak dipakai terbang setelah tiga siklus penerbangan, jika ditemukan masalah di kedua mesin pesawat.

Jika hanya satu mesin pesawat saja yang ditemukan masalah, maka A320neo itu tidak boleh terbang dalam jarak tertentu.

Salah satu maskapai yang terkena imbas dari penundaan pengiriman ini adalah maskapai India, IndiGo, yang pada pertengahan Februari lalu meng-grounded tiga pesawat dimaksud, dan membatalkan pengiriman.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (19/2/2018), sebanyak 11 dari 113 A320neo bermesin Pratt & Whitney telah di-grounded. Sebanyak 43 mesin yang dioperasikan saat ini disebut memiliki masalah.

Semua mesin yang bermasalah itu berasal dari pengiriman batch terkini. Turbin yang ada di pabrik Airbus maupun Pratt & Whitney juga dikatakan kena imbasnya. Untuk diketahui, selain Pratt & Whitney, pabrikan mesin CFM juga memasok mesin untuk A320neo dengan seri LEAP-nya.