Airbus A320 Citilink ke-50
A320neo Citilink di pabrik Airbus di Toulouse, Perancis.

AVIATREN.com – Petinggi Citilink membantah kabar bahwa maskapainya bakal membuka cabang di luar negeri, yakni Malaysia. Sebelumnya, anak usaha Garuda Indonesia itu dikabarkan bakal beroperasi di Malaysia dengan investor asing.

SMTrack, perusahaan penyedia layanan pelacakan dan identifikasi radio frequency, dikabarkan membeli 60 persen saham Dexma Express, selaku general sales agent Citilink di Malaysia. Keduanya kemudian dikabarkan bakal mendirikan Citilink Malaysia.

Surat kabar di Malaysia juga memberitakan bahwa Citilink nantinya bakal berinvestasi pada anak usahanya di negara ASEAN tersebut.

Namun, dikutip AVIATREN dari Flight Global, Senin (22/4/2019), Citilink Indonesia membantah rumor Citilink Malaysia. 

Baca Juga: Citilink Malaysia Beroperasi Pertengahan 2019?

“Kami belum punya rencana mendirikan entitas bisnis di Malaysia. Untuk saat ini, kami beroperasi di Malaysia di bawah kerja sama dengan GSA lokal hanya untuk penjualan tiket,” kata Vice President Corporate Secretary Citilink, Resty Kusandarina.

Citilink juga menambahkan bahwa saat ini maskapainya sedang terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia, dan negara-negara lain di ASEAN.

Belum ada update dari SMTrack dan Dexma Express, setelah Citilink membantah pendirian perusahaan di Malaysia itu.

Sebelumnya, SMTrack disebut akan mengakuisisi 60 persen saham Dexma Express selaku sales agen Citilink di Malaysia.

Nilai akuisisi Dexma Express oleh SMTrack mencapai 2,8 juta Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 9,5 miliar. Dexma kemudian akan melakukan rebrand dengan mengusung nama Citilink Malaysia.

Sumber dalam SMTrack mengatakan kepada New Straits Times pada 15 April lalu, bahwa Citilink Malaysia akan mulai beroperasi pada kuartal II-2019. Jangkauan wilayahnya adalah Asia Tenggara.

“Rute pertama kami adalah Kuala Lumpur (malaysia) ke Pnom Penh Kamboja. Di luar negara ASEAN, kami membidik China,” kata perwakilan SMTrack, Jay Hoo.

Flight Global menyebut Citilink akan memberikan 51 pesawat Airbus A320 untuk dioperaiskan oleh unit Malaysia.