Rusdi Kirana (WSJ.com)

AVIATREN.com – Lion Air meninjau ulang pesanan pesawat dari Boeing, menyusul perkembangan investigasi kecelakaan pesawat JT610, yang melibatkan pesawat B737 MAX 8.

Co-founder Lion Air, Rusdi Kirana disebut marah karena Boeing dianggap lebih menyalahkan Lion Air, mengesampingkan  desain rancangan baru di pesawat 737 MAX. Kini, teknisi dan prosedur perawatan yang dilakukan Lion Air sedang menjadi sorotan.

Karena itu, dikutip AVIATREN dari Reuters, Rusdi Kirana dilaporkan sedang meninjau kemungkinan membatalkan sisa pesanan pesawat dari Boeing. Hal itu disampaikan oleh sumber yang dekat dengan Rusdi Kirana.

Sumber lain mengatakan kepada Reuters bahwa Lion Air sedang berupaya untuk membatalkan pesanan. Lion Air sendiri memiliki pesanan sekitar 190 pesawat.

Walau belum ada keputusan pasti, namun nasib kontrak pesanan pesawat senilai 22 miliar dollar AS (sekitar Rp 314 triliun) itu juga bergantung pada hasil penyelidikan kecelakaan JT610 yang melibatkan seri B737 MAX 8.

Juru bicara Boeing mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan semua aspek dalam penyelidikan kecelakaan ini, dan bekerja sama secara erat dengan tim investigasi.

“Kami juga mendukung konsumen-konsumen kami dalam masa yang sulit,” kata juru bicara Boeing.

Sementara pihak Lion Air sendiri masih belum mau berkomentar.