Sriwijaya Air dan NAM Air

AVIATREN.com - Operasional Sriwijaya Air dan NAM Air diambil alih oleh anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk., Citilink, lewat Kerja Sama Operasional (KSO). Hal ini disebut Garuda Indonesia untu membantu meringankan beban keuangan (hutang) Sriwijaya Air Group kepada Garuda Indonesia Group.

Lantas, berapa besar utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group? Mengutip dari laman Kompas.com, laporan keuangan Garuda Indonesia pada September 2018 lalu menyebut Sriwijaya Air memang memiliki utang jangka panjang sebesar 9,33 juta dollar AS atau sekitar Rp 135 miliar (kurs Rp 14.600).

Utang tersebut untuk pengerjaan overhaul 10 engine CFM56-3. Pembayarannya akan dilunasi melalui angsuran selama 36 bulan.

“Sementara itu, jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar 4.320.000 dollar AS,” bunyi laporan tersebut.

Selain utang tersebut, Sriwijaya Air sebelumnya juga memiliki kewajiban kepada Garuda Indonesia sebesar 6,28 juta dollar AS dan Rp 119,77 miliar (setara 8,7 juta dollar AS). Namun, piutang Garuda tersebut kemudian diambil alih oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada Juli 2018 melalui fasilitas Open Account Financing.

Dengan demikian, jika dijumlahkan total, utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group mencapai 24,32 juta dollar AS atau sekitar Rp 355 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaannya, PT Citilink Indonesia, mengambil alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Hal ini direalisasikan dalam bentuk serja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air.

KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018. Sementara itu, CEO Sriwijaya Air Chandra Lie menyatakan bersyukur bahwa Sriwijaya Air bisa menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia.

“Kami bisa bekerja sama KSO ini dengan Garuda Indonesia Group, maskapai terbaik dan terbesar di Indonesia untuk maju, modern, dan berkelanjutan bersama,” kata Chandra Lie kepada Kompas.com.

Ditingkatkan ke akuisisi saham?

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk lewat anak usahanya, Citilink telah mengumumkan pengambilalihan operasional dan finansial Sriwijaya Air Group, termasuk maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air. Pengambilalihan tersebut diwujudkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

Namun, dalam keterangan tertulis pihak Garuda, KSO tersebut bisa ditingkatkan levelnya menjadi pengambilalihan saham, alias akuisisi perusahaan.

“Adapun kerja sama ini dapat ditingkatkan ke level kepemilikan saham Sriwijaya Group yang akan di atur kemudian,” demikian bunyi siaran pers dari Garuda Indonesia, Rabu (14/11/2018).