Ilustrasi Garuda Indonesia (Reuters)

AVIATREN.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Rabu (12/9/2018). Adapun salah satu yang diagendakan terkait perubahan susunan manajemen.

Berdasarkan hasil RUPSLB, posisi Direktur Utama yang kini dijabat Pahala N. Mansury digantikan oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ari Askhara itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III).

Ari Askhara

Sebelum berlabuh di Pelindo III, Ari Askhara menjabat sebagai Direktur di PT Wijaya Karya Tbk. I Gusti Ngurah Askhara menjabat sebagai Direktur SDM sejak Mei 2016.

Sebelum di WIKA, Ari Askhara menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko di PT Garuda Indonesia (Persero) sejak Desember 2014 hingga April 2016.

Menekan kerugian

Usai RUPS LB, Ari mengatakan pada tahun ini dirinya akan berupaya menekan kerugian Garuda menjadi di bawah US$ 100 juta. Pada Semester I-2018, Garuda menderita rugi 116,8 juta dollar AS.

Dia juga menjabarkan tantangan yang dihadapi oleh Garuda saat ini.

“Kondisi saat ini, rupiah sedang tertekan, harga minyak sedang tidak stabil. Kami akan mengurangi loss hingga akhir 2018 ini,” katanya seperti dikutip AVIATREN dari CNBC Indonesia, Rabu (12/9/2018).

“Kita harus kerja keras dengan melibatkan semua pegawai, serikat pekerja, stakeholder, regulator dan kita juga minta diskusi juga dengan manajemen lama.”

Ari mengatakan fokus utama manajemen baru juga pada transportasi human capital, di mana menargetkan tingkat kebahagiaan pegawai meningkat.

“Karena dari sisi service jasa ialah bagaimana membuat pegawai itu happy sehingga akan meningkatkan pelayanan pada customer,” ujar Ari.