Terminal baru di bandara Ahmad Yani dibangun di atas laut.

AVIATREN.com - Angkasa Pura I meresmikan pengoperasian terminal baru di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (6/6). Terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp 2,2 triliun dan merupakan bandara terapung di atas air yang pertama di Indonesia.

Dikutip AVIATREN dari Antara, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memastikan terminal baru Bandara Ahmad Yani akan mulai dioperasikan pada Rabu (6/6) pagi, ditandai dengan penerbangan perdana sekitar pukul 06.00 WIB.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani memiliki luas area 58.652 meter persegi, atau hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal bandara lama yang hanya 6.708 meter persegi.

Setelah selesai dibangun, terminal baru akan mampu menampung sebanyak 7 juta penumpang per tahun atau 19.000 penumpang setiap harinya. Sedangkan kapasitas terminal lama hanya 800.000 penumpang per tahun.

Selain terdapat 30 unit counter check in untuk mempercepat pelayanan kepada penumpang maskapai, Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani juga dilengkapi tiga unit garbarata.

Luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat berbadan ramping (narrow body) atau konfigurasi sepuluh pesawat narrow body dan dua pesawat berbadan lebar (wide body) kargo.

Terapung

Terminal baru bandara Ahmda Yani Semarang disebut sebagai terminal terapung karena dibangun di atas bahan lunak, sebagian besar berair, serta menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan bahan lunak tersebut.

PVD merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak. Lokasi terminal baru ada di utara runway atau landasan pacu eksisting dan sebagian besar berdiri di atas air serta dikelilingi oleh kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, hingga wetland park area.

Di area bandara juga ditanami 24.000 bibit mangrove guna mendukung pelestarian lingkungan yang nantinya bisa jadi objek wisata tersendiri.

Proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani terdiri dari lima paket, yakni paket pekerjaan lahan dan jalan akses, dan paket pekerjaan apron dan jalur taksi yang telah rampung seluruhnya. Paket pekerjaan pembangunan terminal baru akan selesai November 2018. Lalu, paket bangunan penunjang dan lansekap serta paket pekerjaan pengelolaan air akan selesai pada 2019.