Counter check-in Garuda Indonesia (Beritasatu/Danung Arifin).

AVIATREN.com – Jadwal penerbangan maskapai Garuda Indonesia mengalami gangguan pada Jumat (1/12/2017). Ratusan penerbangan ditunda atau bahkan dibatalkan. Bahkan, ada yang meyebut sekitar 300 penerbangan yang terimbas.

Akibatnya, jutaan calon penumpang Garuda Indonesia telantar di bandara-bandara, khususnya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kejadian ini terus berlangsung hingga Sabtu (2/12/2017) pagi.

Menurut penjelasan Garuda Indonesia dalam keterangan tertulisnya, erupsi Gunung Agung, penutupan sejumlah bandara akibat debu vulkanik, dan faktor cuaca membuat scheduling kru mereka berantakan. Namun benarkah demikian?

  • Sejumlah penundaan dan pembatalan penerbangan pada hari ini yang terjadi dibeberapa sektor penerbangan di Indonesia, dikarenakan proses masa recovery operasional penerbangan Garuda Indonesia yang sebelumnya sempat terdampak Erupsi Gunung Agung, Bali, beberapa waktu lalu.
  • Selama penutupan bandara Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung, Garuda Indonesia telah membatalkan lebih dari 300 penerbangan yang menyebabkan crew dan pesawat sempat tertahan di beberapa bandara outstation (domestik & internasional), sehingga harus dilakukan penyesuaian massive terhadap assignment crew dan pesawat.
  •  Perubahan yang massive tersebut kemudian memberikan dampak terhadap penjadwalan pesawat dan crew

Demikian penjelasan resmi Garuda Indonesia. Namun, sumber dalam AVIATREN menyatakan bahwa penutupan bandara bukanlah faktor utama penyebab 300-an penerbangan mengalami penundaan. Melainkan lebih ke faktor teknis sistem scheduling kru mereka.

Sumber dalam yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan, Garuda Indonesia sedang berganti sistem penjadwalan kru dari satu sistem ke sistem lainnya. Akibat migrasi sistem yang tidak berjalan mulus itulah penjadwalan kru dan rotasi pesawat menjadi kacau.

Pantauan AVIATREN, hingga Sabtu (2/12/2017) dini hari tadi, kericuhan masih terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Penumpang yang menumpuk di gate keberangkatan meminta kejelasan kapan mereka akan diterbangkan.

[twitter_video id="936605106358726656"]

Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie juga meragukan apabila erupsi Gunung Agung dijadikan alasan kacaunya jadwal penerbangan Garuda Indonesia. Menurut Alvin, jika erupsi adalah alasannya, mengapa maskapai lain yang jumlah armadanya juga banyak tidak sekacau Garuda Indonesia?

Garuda Indonesia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh penumpang atas situasi terjadi, dan kami hingga saat ini terus berupaya untuk memulihkan dampak dari keterlambatan penerbangan tersebut dengan memaksimalkan seluruh lini pelayanan operasional penerbangan.

Garuda Indonesia juga akan menerapkan delay management policy kepada seluruh penumpang yang terdampak, termasuk memberikan snack meals, biaya kompensasi, penyediaan fasilitas hotel penumpang hingga mengupayakan pemberangkatan penumpang pada beberapa penerbangan Garuda Indonesia yang tersedia.