Render grafis B747-8 Air Force One

AVIATREN.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) kabarnya bakal membeli pesawat B747-8 Intercontinental dari maskapai Rusia, Transaero. B747-8 generasi terbaru itu akan dijadikan sebagai pesawat kepresidenan AS, atau lebih kerennya disebut Air Force One.

Kabar ini pertama kali dibeirtakan oleh situs DefenseOne.com. Dikutip AVIATREN, Rabu (2/7/2017), sebanyak dua unit B747-8i milik Transaero akan diakuisisi kepemilikannya oleh pemerintah AS.

“Kami sedang dalam pembicaraan tahap akhir untuk membeli dua pesawat komersil 747-8 dan segera memberikan kontrak secepatnya,” ujar juru bicara USAF.

Presiden AS, Donald Trump sendiri memang telah menginstruksikan kepada Angkatan Udara AS (USAF) dan Departemen Pertahanan AS agar menekan biaya pengeluaran utnuk membuat Air Force One yang baru.

Maka, demi menekan bujet, pihak AU AS berencana untuk membeli B747-8i yang telah dipesan oleh Transaero. Maskapai Transaero sendiri diketahui memesan B747-8i tersebut kepada Boeing pada 2013 lalu. Transaero kemudian bankrut pada 2015.

Boeing telah selesai merakit dua B747 generasi terbaru itu untuk Transaero, namun karena di tengah pemesanan maskapai Rusia itu dinyatakan bankrut, maka B747-8i tersebut tidak pernah dikirim ke Rusia.

Kini, kedua B747-8i pesanan Transaero masih “terdampar” di lapangan penyimpanan Boeing di Everett, Washington.

Biasanya, maskapai membayar 1 persen harga sebagai uang muka saat memesan pesawat, kemudian membayar sisanya dengan cicilan. Namun Transaero dikabarkan tidak bisa memenuhi jadwal pembayarannya.

Sebagian besar pesawat pesanan Transaero diakuisisi oleh maskapai Rusia lain, Aeroflot, namun Aeroflot tidak mau mengambil pesanan 747-8i pesanan Transaero yang senilai 1,5 miliar dollar AS.

Baca juga: Boeing Terima Kontrak Pengadaan “Air Force One” yang Baru

Sebelumnya, pada Februari 2016 lalu, USAF telah menjatuhkan pilihan B747-8i sebagai pesawat kepresidenan AS yang baru, dan memberikan kontrak kepada Boeing.

“Boeing 747-8 adalah satu-satunya pesawat yang diproduksi di AS dimana kemampuannya memenuhi misi-misi dukungan kepresidenan,” ujar juru bicara USAF, Deborah Lee James, dikutip AVIATREN dari Airwaysnews, Selasa (9/2/2016).

Kontrak yang diberikan USAF kepada Boeing ini menjadi awal program Air Force One yang baru. Kontrak tersebut berisi pembelian B747-8, desain, modifikasi dan pengujian agar memenuhi kebutuhan tugas-tugas kepresidenan.

Sumber