Rekam jejak penerbangan MH370 menurut data ADSB

AVIATREN.com - Perkembangan baru dari pencarian pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, hasil penelitian potongan sayap B777 yang sebelumnya ditemukan, memunculkan kemungkinan baru pesawat tersebut jatuh di utara Samudera Hindia.

Dikutip AVIATREN dari Badan kelautan pemerintah Australia, Jumat (21/4/2017), pihaknya meneliti bagian-bagian sayap yang sama dengan aslinya, untuk mempelajari bagaimana bagian itu mengapung dan terseret arus di laut. 

Hasil analisis baru ini mengonfirmasi temuan yang dikeluarkan pada Desember 2016 bahwa pesawat tersebut kemungkinan berada di utara daerah yang selama ini dicari.

Kesimpulan bulan Desember didasarkan pada analisis atas enam replika potongan sayap pesawat yang dikenal sebagai flaperon yang ditemukan di Pulau Reunion, di Samudra Hindia barat, pada bulan Juli 2015.

Misi pencarian bernilai 160 juta dollar AS ini telah diakhiri pada Januari 2017 lalu. Pencarian dengan pemindaian bawah laut mencakup wilayah seluas 120.000 kilometer persegi di Samudera Hindia, sebelah barat daya Australia.

Namun, segala upaya itu belum membuahkan hasil optimal untuk mengungkap keberadaan pesawat B777 yang hilang pada 8 Maret 2014 dengan 239 orang di dalamnya. Kini, penelitian tetap berlanjut dalam upaya untuk memperbaiki kemungkinan pencarian baru.

Â