Citilink A320.

AVIATREN.com – CEO Citilink, Albert Burhan mengajukan pengunduran diri kepada jajaran manajemen Citilink, terkait kasus pilot mabuk dalam penerbangan QG800 pada Rabu (28/12/2016) lalu.

Selain Burhan, Chief Operation Officer alias Direktur Operasional, Hadinoto Soedigno juga mengundurkan diri.

“Harus ada yang bertanggung jawab dengan jadi viralnya berita mengenai keterlambatan ini,” jelas Albert di Jakarta, Jumat (30/12/2016), seperti dikutip Aviatren dari Warta Ekonomi.

Menurut Albert, dia telah melakukan usaha terbaik untuk memperbaiki keadaan. Sementara itu, pengunduran diri Albert telah diajukan secara lisan kepada Komisaris Utama Garuda sebagai induk usaha.

“Surat akan segera menyusul dan saya melakukan hal ini secara sadar tanpa tekanan dari pihak mana pun,” kata Burhan.

Sebelumnya pada Rabu (28/12/2016), Citilink Indonesia menerima laporan mengenai adanya pilot yang diduga dalam kondisi yang tidak prima untuk menerbangkan pesawat. Saat itu, Citilink telah menelusuri temuan tersebut dan mengganti pilot yang bertugas.

Selanjutnya pilot yang bersangkutan dites kesehatannya di klinik bandara Juanda Surabaya, dan dinyatakan lulus tes narkoba. Berdasarkan permintaan Kementerian Perhubungan, pilot yang bersangkutan kembali melaksanakan tes kesehatan kedua di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra), Jakarta.

[fbvideo link=”https://www.facebook.com/hendry.djie/videos/1374854422527524/” width=”500″ height=”400″ onlyvideo=”1″]

Pemeriksaan lanjutan tersebut dilakukan selama dua hari mulai dari Rabu hingga Kamis, dan hasilnya baru akan diketahui dalam waktu satu minggu.

Baca: Citilink Pecat Pilot yang Diduga Mabuk saat Bertugas

Meski begitu, Citilink sudah menyiapkan sanksi tegas kepada pilot yang bersangkutan. Citilink juga telah memberikan imbauan kepada seluruh awak pesawat dan staf darat untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak akan segan menjatuhkan sanksi bagi yang melanggar.

Sumber.