Tigerair (Klia2.com)
Tigerair (Klia2.com)

AVIATREN.com – Pesawat Airbus A320 milik maskapai Tigerair mendarat dengan bahan bakar yang nyaris habis di bandara Kolkata, India, setelah sebelumnya melakukan holding yang cukup lama di bandara tujuannya, Dhaka, Bangladesh.

Dikutip Aviatren dari World Civil Aviation Resource Net, Kamis (9/4/2015), pesawat Tigerair pada Kamis kemarin bertolak dari Singapura ke Dhaka dengan mengangkut 141 penumpang.

Cuaca di Hazrat Shah Jalal International Airport, Dhaka saat itu tidak memungkinkan A320 Tigerair untuk mendarat. Pilot kemudian memutuskan untuk holding, atau berputar-putar di atas sembari menunggu cuaca membaik.

40 menit setelah holding, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, kapten penerbangan memutuskan membatalkan pendaratan di Dhaka dan beralih menuju bandara alternatif di Kolkata, India. Saat itu, bahan bakar pesawat sudah mencapai taraf minimum untuk mencapai bandara di Kolkata.

Di tengah perjalanan menuju Kolkata itu, yang membutuhkan waktu 55 menit, pilot baru menyadari bahwa tanki yang berisi bahan bakar pesawat hampir habis.

Sisa bahan bakar hanya bisa dipakai untuk terbang langsung menuju Kolkata dan langsung melakukan pendaratan, tanpa melakukan holding lagi, atau masuk dalam antrean di belakang pesawat lain untuk mendarat.

Cuaca di Kolkata saat itu baru membaik, dan ada tujuh pesawat yang sedang antre untuk mendarat. Kapten pesawat Tigerair tersebut kemudian menyampaikan kondisi daruratnya kepada ATC Kolkata, dan meminta untuk diutamakan mendarat.

ATC pun kemudian memberikan prioritas kepada Tigerair. Saat mendarat di Kolkata pada pukul 21.15 waktu setempat, bahan bakar pesawat Tigerair benar-benar tersisa sangat tipis.

“Tidak mungkin pilot sampai kehabisan bahan bakar, normalnya pesawat terbang membawa bahan bakar yang cukup untuk holding selama 30 menit di bandara tujuan, lalu memiliki bahan bakar yang cukup ke bandara alternatif, dan memiliki bahan bakar untuk holding lagi di bandara alternatif itu,” ujar seorang pilot veteran kepada WCARN.com.

“Artinya, saat pesawat itu (Tigerair) mendarat di Kolkata, harusnya masih memiliki sisa bahan bakar utnuk terbang lagi selama 30 menit,” imbuhnya.

DGCA (Directorate General of Civil Aviation) telah menyurati regulator penerbangan di Singapura dan meminta untuk menginvestigasi insiden tersebut.

“Pilot bertindak tidak sesuai dengan peraturan menggunakan bahan bakar saat holding, jika cuaca di Kolkata saat itu juga masih buruk, maka penerbangan itu bisa berujung petaka,” demikian ujar seorang pejabat penerbangan.